Kapan sih waktu paling tepat untuk pergi
jalan-jalan? Hmm, menurut gue sih semua waktu tepat-tepat aja, selagi lo mau
sediain waktu untuk jalan-jalan. Kecuali, kalau lagi mengincar suatu festival atau musim atau
sejenisnya yang hanya ada pada bulan tertentu.
Apa
sih tujuan lo jalan-jalan?
Mungkin ada yang nanya memang jalan-jalan
harus punya tujuan? Gue sih jawab : yes!
Walaupun
tujuannya nggak yang gimana-gimana ya. Misalnya: Tujuan gue jalan-jalan itu
adalah mau wisata kuliner makanan lokal sebuah tempat, mau nonton festival,
belanja, killing time, me time dan
sebagainya. Lo bisa tanya itu ke diri lo sendiri yah, gaes.
The beautiful Batu Caves
Minggu kedua di bulan September lalu,
tepatnya 15-16 septermber 2018, gue dan teman-teman liburan singkat ke Kuala
lumpur. Nggak ada alasan khusus kenapa pilih negara tersebut. Yang pasti, kita
nggak punya cuti atau hari libur lain. So,
berangkat di weekend aja
dijabanin.
Bisa
kemana aja selama 2 hari di sana?
Seperti liburan yang sudah-sudah, gue dan
temen-temen bukan tipe yang let if flow gitu,
selalu bikin itinerary. Kita menuliskan tempat-tempat yang dikunjungi dan perkiraan
waktunya. Mungkin ada yang bilang begini:
‘Yah,
kaku dong harus ke tempat yang sudah direncanakan?’
Ya, kalaupun ada tempat yang ternyata
diluar rencana, selagi lewat dan ada waktu ya spontan aja dikunjungi. Jadi, nggak
kaku dong. Kenapa harus bikin itinerary?
Karena bikin rencana aja suka bablas waktunya, apalagi kalau tanpa perencanaan yang
menurut gue bakal banyak buang waktu. Terkecuali lo solo trip, yang nggak perlu
diskusi dengan orang lain.
Jadi, selama di Kuala lumpur kerjaan gue makan-foto-belanja-makan
lagi-jalan kaki lagi sampai kaki mau copot.
The best Nasi Hainan in Town, Chee Meng
Terakhir pergi ke Kuala lumpur itu sekitar tahun 2011 alias 7 tahun yang lalu dan sudah pasti banyak perubahan. Batu
Caves, adalah salah satu tempat yang dikunjungi dan paling berkesan buat gue. Kenapa? Pada dasarnya,
gue memang lebih suka wisata alam. Jadi langsung sumringah kegirangan melihat keindahan alam.
Banyak yah si burung merpatinya
Berusaha mengejar dan berfose cantik, namun gagal
Masih usaha, dan masih gagal. Jangan menyerah ya coba lagi!
Batu caves adalah salah satu kuil Hindu di luar
India yang paling popular yang didedikasikan untuk Dewa Murugan (Sumber:
Wikipedia). Sewaktu gue sampe di sana banyak banget burung merpati. Seru aja
gitu berasa di luar negeri. Yailah kan lagi di luar negeri tin hahaha. Mencoba mengabadikan beberapa momen
lari-larian mengejar dia eh burung
merpati maksudnya. Hasilnya? Hmm, ya gitu deh.
“Kalau
lo jarang olah raga, mendingan pemanasan dulu deh sebelum
menaiki ratusan anak tangga di Batu Caves.”
Jumlah anak tangganya adalah 272 x 2 = 544
(naik & turun). Sewaktu naik sih ngos-ngosan doang. Tapi pas mulai turun bergetar gaes ditambah dengan tangganya yang curam hahaha. Mungkin inilah yang menyebabkan kaki rasaya mau copot aja. But we
had so much fun.
Our happy faces, KL Squad. Salam cinta dari kami ❤
Tuh tangganya cantik, banyak dan melelahkan
Penampakan di dalam Batu Caves
Nah, kalau bicara soal transportasi, sarananya sudah
jauh lebih baik di banding dengan di Indonesia. Jumlah sepeda motor juga jauh lebih sedikit dan kemacetan rata-rata terjadi di pusat
perbelanjaan yang banyak turisnya, seperti Bukit Bintang. Yang lucunya adalah sepeda motor itu boleh masuk tol gaes. Sarana transportasi umum yang ada
diantaranya bus, taksi offline
& online, MRT/LRT. So,
kalian nggak perlu takut tersesat, karena sudah tersedia map/tulisan penunjuk
arah. Lagipula bahasa yang digunakan itu melayu yang notabene mirip dengan
bahasa Indonesia.
Sedangkan makanannya juga lebih tasty di banding Singapura. Walaupun
buat gue makanan Indonesia tetap jadi juaranya. Kalau masih penasaran berikut
ini list tempat-tempat yang gue kunjungi selama di KL, siapa tahu bisa jadi
referensi lo kalau
lagi ke sana.
The best cemilan at Alor Food street
Batu Caves, Petaling
street (China town), Dataran Merdeka, Twin Tower, Suria KLCC & Ampang Mall,
Sungei Wang, Alor Food Street dan sejumlah mall di Bukit Bintang. Gue menginap
di Fahrenheit Hotel, Bukit Bintang. Yang notabene adalah daerah yang penuh
dengan turis.
Nah, kira-kira kapan lo
mau berkahir pekan ke Kuala Lumpur?
Mejeng di depan Pavilion mall
Jangan lupa bahagia, kawans!
Cheers