Mengawali tahun baru rasanya
nggak afdol kalau nggak jalan-jalan. Bener nggak? Karena baru awal tahun, jadi
saya mengunjungi tempat yang dekat saja dulu, Bogor. Kalau kamu pergi ke Bogor
pastinya nggak jauh dari wisata kuliner, demikian juga dengan saya. Berangkat
dari Jakarta pukul 10.04 WIB menggunakan KRL dari stasiun Jakarta Kota –
stasiun Bogor. Tepat jam makan siang saya sampai di kota yang terkenal dengan
sebutan kota hujan, langsung meluncur ke Taman Topi untuk makan siang.
Lokasinya tidak jauh dari stasiun, cukup berjalan sekitar 5-10 menit. Berbagai
jenis makanan di jual disana, toge goreng, kupat tahu, bapatong (baso kupat gentong),
soto mie dan sebagainya. Jadi, kalau kamu sampai di Bogor dan lapar berat,
boleh banget mampir kesini.
Rencana hanya wisata
kuliner berubah setelah melihat cuaca cerah siang itu. Saya memutuskan untuk menikmati
wisata alamnya. Dari sekian banyak wisata alam yang ada, pilihannya jatuh pada
Curug Nangka di jalan sukajadi tamansari, Bogor. Perjalanan yang ditempuh sekitar
60 menit dari taman topi. Jalan menuju curug berkelok-kelok dan sempit,
beruntung jalanannya sudah bagus. Hanya saja kalau ada mobil dari lawan arah,
harus bergantian. Tapi, so far nyaman!
Sampai di kawasan curug, kamu
akan menemui petugas untuk membayar tiket masuk yang dibagi menjadi 2x
pembayaran. Yang pertama Rp 7500 untuk tiket masuk. Lalu, setelah beberapa
meter akan ada petugas lagi meminta kamu membayar uang sejumlah Rp 12500 termasuk
mobil (Saya lupa nanya sih kenapa dibagi menjadi dua). Jadi, total tiket masuk
per orang Rp 20000.
Turun dari mobil, kamu akan
menemui banyak penjual makanan. So, nggak perlu khawatir akan kelaparan setelah
main di air terjun. Baru berjalan beberapa langkah, akan ada banyak monyet yang
menyambut kamu. Reaksi pertama adalah saya langsung masukin semua barang ke
dalam tas. Pengalaman di Uluwatu bertemu dengan banyak monyet yang suka ngambil
barang, jadi refleks aja gitu haha. Tapi monyet-monyet di sana cuma minta
dikasih cemilan kok :p. Setelah di sambut oleh mereka, saya melanjutkan
perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 200 meter. Akan ada tiga petunjuk jalan
menuju tiga curug berbeda, kamu bisa pilih yang mana saja. Jaraknya
berbeda-beda, ada yang 50m, 500m, dan 800m. Karena tujuan awal ingin melihat
curug nangka, saya mengikuti petunjuk menuju curug tersebut (jarak tempuh ke
curug nangka merupakan yang terdekat) Tidak jauh dari lokasi penunjuk arah,
saya langsung melihat sungai yang mengalir dengan berhiaskan janur kuning dibentuk
seperti pintu.
Selain itu, di beberapa spot terdapat sesajen. Terus air
terjunnya mana ya? Ternyata untuk melihat air terjun, perlu berjalan menyusuri sungai
sekitar 50m. Namanya juga jalan di sungai, jadi arenanya air berbatu besar dan
kecil. Sebaiknya gunakan sandal gunung atau sandal karet demi keamanan dan
kenyamanan ya. Karena nggak tahu arenanya seperti apa, saya berjalan telanjang
kaki. Ya lumayanlah refleksi gratis haha. Semakin dekat semakin jelas terdengar suara air yang jatuh dari ketinggian. Rasanya bahagia dan semangat semakin membara (agak lebay sih haha). Dan
benar saja setelah melihat air terjun rasanya itu so refreshing. Orang kota suka ndeso memang kalau melihat
pemandangan alam haha.
Pose sebelum ketemu monyet
Tempat duduk kalau kamu lelah
Jalanan menuju curug
Kayak gitu janur kuningnya
Wajah bahagia di air terjun
Bermain air,
berfoto dengan berbagai pose, setelah puas lalu pulang. Yang menyenangkan
adalah bertemu dengan orang-orang yang tertib. Merasa bahagia menikmati air
terjun, gemericik air, dan setiap spot yang fotogenic, para pengunjung tertib
bergantian berfoto di spot favorit, di depan air terjun. Ini penting! Mengingat
akhir-akhir ini banyak sekali para ‘alay’ yang JAUH DARI TERTIB dan rasa
memiliki atas suatu tempat terlalu over. Syukurlah kemarin nggak bertemu
orang-orang jenis itu! Karena hari
sudah sore, saya memutuskan untuk pulang, dan tidak melanjutkan ke dua curug
lainnya. Maybe next time.
Sungai yang dilewati menuju curug (50m)
Curug Nangka
Kembali ke kota
Bogor, sambil menunggu jadwal kereta menuju Jakarta, saya melanjutkan wisata
kuliner ke daerah Baranangsiang. Kamu bisa cari makanan jenis apa saja disana.
Ada berbagai jenis makanan seperti pizza kayu bakar, coffee shop, pia apple pie, chocolava, bakso dan lain-lain. Yang paling bikin bahagia adalah harganya murah. Ya maklum
saja, datang dari Jakarta dengan harga makanan dan minuman yang bisa bikin
kantong bocor, nemu makanan dibawah Rp 20000 itu bikin S4 (suka senyum-senyum
sendiri). Setelah perut kenyang dan hati senang, saya kembali ke Jakarta.
So, untuk kamu
yang penat sama padatnya kota Jakarta, butuh hiburan yang berbau alam tapi nggak
punya banyak waktu, Curug Nangka bisa jadi salah satu pilihan. Dengan waktu
sekitar 6-8 jam yang kamu punya, menikmati wisata alam sekaligus kuliner di
Bogor.
Jangan lupa bahagia, kawans!
Cheers
Cheers